Daftar Isi:
  • “Indrametrical” adalah busana ready to wear yang terinspirasi dari batik motif Manuk Drawes dan anyaman yang berasal dari kota Indramayu. Ciri utama batik Indramayu adalah pemakaian warna yang kontras antara warna latar dan warna motif utama. Pada umumnya, batik dari daerah pesisir memiliki ragam warna dengan komposisi yang cerah, segar dan dinamis. Motif batik Indramayu banyak menggambarkan unsur flora dan fauna. Keunikan motif batik yang digabungkan dengan cutting asimetri menambah kesan bahwa busana ini adalah busana casual yang menjadikannya busana ini menjadi ready to wear. Cutting asimetri diambil karena terinspirasi dari sebuah bilik yang pada zaman sekarang kegunaannya sudah tidak sekuno zaman dahulu, yaitu menjadi dinding interior yang banyak memakai bentuk asimetri dari bangunan kontemporer. Digabungkan dengan trend 2014 yaitu Demotic dengan sub tema Indigen, busana ini menggunakan reka bahan anyaman. Menggunakan bahan sutera dan silky crepe menjadikan anyaman ini mudah untuk digabungkan dengan bahan dasarnya. Pembuatan pola dasar sackdress, skirt dan blazer dilakukan untuk tahap pertama. Dengan menggunakan cutting asimetri yaitu potongan yang berbeda untuk setiap potongan busana pada setiap sisi kanan kiri depan belakangnya. Kemudian dilakukan pemotongan dan pembuatan reka bahan anyaman yang kemudian disatukan menjadi busana ready to wear. Busana ini merupakan busana ready to wear yang ditujukan untuk para wanita pencinta busana casual dengan usia 23-35 tahun yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Target market ini tinggal di daerah perkotaan, terutama bagi mereka yang mengikuti alur fashion dan acara formal – semiformal seperti rapat, pertemuan arisan dan lain-lain.