Daftar Isi:
  • Investor dan pemain saham dipasar modal perlu memiliki sejumlah informasi yang akurat berkaitan tentang kebijsksn dividen agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih dan dibeli. Perusahaan untuk meningkatkan dividen, maka perusahaan sangat perlu mengetahui faktor – faktor yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian causal-explanatory. Berdasarkan Wikipedia, causal explanatory merupakan penjelasan mengenai penyebab dari beberapa peristiwa atau fenomena. Jadi, menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tujuan penelitian ini antara lain untuk menentukan besarnya pengaruh faktor-faktor dalam rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Itulah sebabnya peneliti menggunakan penelitian causal-explanotary. Dari penelitian yang telah dilakukan di atas dimana variabel yang digunakan oleh peneliti adalah rasio solvabilitas yang diproksikan dengan DER (debt to equity ratio), rasio profitabilitas yang diproksikan dengan EPS (earnings per share), PER (price earnings ratio), ROA (return on asset), NPM (net profit margin), dan ROE (return on equity) apakah ada pengaruh terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR (dividen payout ratio) pada perusahaan manufaktur disektor industri konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik (Uji Outliers, Uji Autokorelasi, Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas) dan Uji Regresi Linear Berganda bahwa variabel rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen yaitu sebesar 93,30 % dimana 6,70 % perubahan dalam kebijakan dividen disebabkan oleh faktor lain. Hal ini serupa dengan penyataan dari Hadianto & Herlina (2010) yang menyatakan bahwa secara simultan, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap kebijakan dividen.