Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran perilaku self disclosure pada waria transeksual di kota Bandung. Devito (2011) mengungkapkan bahwa pengungkapan diri adalah suatu bentuk komunikasi taktakala seseorang membagi dan mengungkapkan hal-hal atau informasi yang sifatnya pribadi dan rahasia dan kesediaan seseorang meceritakan perasaannya kepada orang lain yang ia percayai. Koeswinarno (2004) yang menyatakan bahwa, dalam konteks psikologis waria transeksual, yakni individu yang secara fisik memiliki jenis kelamin yang jelas, namun secara psikis cenderung untuk menampilkan diri sebagai lawan jenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi dan alasan pengungkapan diri apa saja yang memengaruhi waria transeksual dalam melakukan pengungkapan diri. Penelitian kualitatif dengan metode analisa konten ini melibatkan tiga orang waria transeksual yang memiliki perbedaan perilaku pengungkapan diri dan dengan menggunakan snowball sampiling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan gambaran perilaku self disclosure dimana kelima dimensi dan kelima alasan saling berhubungan dan terdapat beberapa alasan dan dimensi yang menonjol dari pengungkapan diri yang dilakukan oleh masing-masing responden. Kesamaan dari ketiga subyek terlihat dari dimensi valence, intimacy , dan dari alasan relationship development, social control. Perbedaan dari ketiga subyek terlihat dari dimensi amount, honesty, intention, dan dari alasan social validation, social control, expression, self clarification. Dari hasil penelitian, peneliti mengajukan saran untuk melakukan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan waria transeksual dan self disclosure. Untuk subyek penelitian, saran yang diberikan antara lain dijadikan bahan pertimbangan dan masukan mengenai perilaku self disclosure mereka, dan bagi masyarakat, untuk dijadikan masukan mengenai perilaku self disclosure waria transeksual.