Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, vektor utamanya adalah Aedes aegypti. Salah satu upaya pengendalian vektor DBD yaitu menggunakan larvasida sintetis, namun memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sehingga digunakan larvasida alami yang efektif dan ramah lingkungan yaitu daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f.). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek larvasida infusa daun gandarusa (IDG) terhadap Aedes sp. dan nilai LD50-nya. Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Data yang dihitung adalah jumlah larva mati setelah pemberian bahan uji selama 24 jam. Larva yang digunakan adalah larva instar III dengan 6 kelompok perlakuan dan setiap perlakuan menggunakan 25 ekor. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD α = 0,05. Hasil penelitian rerata larva mati pada kelompok I (IDG 0,8%), kelompok II (IDG 1,6%), kelompok III (IDG 3,2%), kelompok IV (IDG 6,4%), kelompok V (temefos 1%), kelompok VI (akuades) berturut-turut sebesar 17,6%, 32%, 43,2%, 61,6%, 100%, 0% yang masing-masing berbeda sangat signifikan (p<0,01). Konsentrasi LD50 larvasida IDG 24 jam 4,586%. Simpulan IDG mempunyai efek larvasida terhadap Aedes sp. dan konsentrasi LD50 larvasida IDG 24 jam 4,586%.