Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat resilience at work yang ditinjau dari aspek attitudes dan skills lalu mengetahui tinggi-rendahnya faktor-faktor yang memengaruhi resilience at work. Teori yang digunakan adalah teori resilience at work dari Maddi dan Khoshaba (2005). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Maddi dan Khoshaba (2005). Alat ukur tersebut terdiri dari 46 item dengan nilai validitas 0,992 – 0,993 menggunakan rumus Rank Spearman dan diseleksi berdasarkan norma Friedenberg. Nilai uji reliabilitas adalah 0,862 yang artinya alat ukur tersebut reliabel. Hasil penelitian ini diperoleh 50% responden memiliki derajat resilience at work yang tinggi dan 50% responden memiliki derajat resilience at work yang rendah. Dari 50% responden yang memiliki derajat resilience at work yang tinggi, terdapat 85,2% dengan aspek attitudes yang tinggi dan 85,7% dengan aspek skilss tinggi. Lalu dari 50% responden yang memiliki derajat resilience at work yang rendah, terdapat 91,3% dengan aspek attitudes yang rendah dan 95,5% dengan aspek skills yang rendah. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat hasil persentase yang seimbang mengenai derajat resilience at work. Sebagian besar medical representative yang memiliki derajat resilience at work yang tinggi maupun rendah berbanding lurus dengan tinggi-rendahnya aspek attitudes dan skills. Penelitian selanjutnya agar melakukan uji pengaruh pada faktor-faktor yang memengaruhi resilience at work dan PT “X” Tbk kota Bandung agar mengadakan pelatihan stress management untuk meningkatkan resilience at work.