Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gratitude dan subjective well-being pada anak jalanan yang dibimbing di RMHR di bandung. Gratitude adalah pilihan sikap individu dalam menghadapi keadaan, yang baik maupun yang buruk, yang didasari oleh kemampuan individu untuk mengenali dan mengakui kebaikan dalam hidupnya. Gratitude memiliki 2 aspek, yaitu recognition dan acknowledgement. Subjective well-being (SWB) adalah evaluasi afektif dan kognitif individu tentang kehidupannya. SWB memiliki 3 aspek yaitu kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif. Penelitian ini menggunakan seluruh Populasi yang berjumlah 17 orang anak jalanan di RMHR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan teknik survei. Alat ukur yang digunakan adalah 2 buah kuesioner yang dikonstruksi oleh peneliti berisi 76 item yang terdiri dari 34 item gratitude dan 42 item SWB. Setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS statistic 18.0, maka diperoleh 55 item yang valid dengan validitas berkisar antara 0.307 – 0.819 dengan reliabilitas 0,82 untuk alat ukur gratitude dan nilai validitas berkisar antara 0,316-0,808 dengan reliabilitas 0,556 untuk kuesioner SWB. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, kuatnya hubungan antara gratitude dan SWB adalah 0,676. Menurut norma guilford, angka tersebut termasuk kriteria reliabilitas sedang. Peneliti memberikan saran pada peneliti selanjutnya agar menyertakan teknik wawancara sebagai salah satu sumber data untuk menjaring penghayatan akan gratitude secara lebih dalam.