Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik. Pemilihan sampel menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 95 mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung. Alat ukur self-efficacy yang digunakan dikonstruksi berdasarkan teori Bandura yang berjumlah 48 item dan terdiri dari item positif dan negatif. Alat ukur prokrastinasi akademik yang digunakan merupakan modifikasi dari Procrastination Assesment Scale Student (PASS) hasil penyusunan Solomon dan Rothblum (1984) dalam Maria Ike (1999). Alat ukur ini terdiri dari 55 item dan disertai dengan data penunjang yang berisi 12 alasan melakukan prokrastinasi akademik. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji korelasi Spearman dengan program SPSS 16.0. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,624. Sebagian besar dari keseluruhan responden yaitu sebanyak 61%, memiliki self-efficacy rendah dan sering melakukan prokrastinasi akademik dan lebih banyak menunda pada area tugas mengarang. Alasan kecemasan akan dievaluasi dijadikan sebagai alasan seringnya melakukan prokrastinasi akademik. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang negatif antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik. Peneliti mengajukan saran melakukan penelitian mengenai kontribusi gender, status marital, status pekerjaan dan intensitas mengulang usulan penelitian. Juga meniliti kontribusi faktor–faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dan prokrastinasi akademik.