Perbedaan Dimensi-dimensi Kemandirian Emosional pada Remaja Awal dan Remaja Akhir (Suatu Penelitian terhadap Siswa SMP “X” dan Mahasiswa Universitas “Y” di Kota Bandung)
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran perbandingan kemandirian emosional pada remaja awal dan remaja akhir. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 270 remaja, dengan rentang usia 12 sampai 14 tahun dan berada di SMP “X”, kemudian rentang usia 18 sampai 21 tahun dan berada di Universitas “Y”, dan berada di kota Bandung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian komparatif. Alat ukur yang digunakan adalah terjemahan oleh peneliti dari Emotional Autonomy Scale yang dibuat oleh Steinberg & Silverberg (1986) dan terdiri dari 20 item yang diturunkan dari 4 dimensi kemandirian emosional, yaitu de idealization, non dependency, seeing parents as people, dan individuation. Perhitungan validitas alat ukur dengan teknik construct validity dan penentuan item dengan membandingkan R tabel pada DF=N-2 dan probabilitas 0.05, menunjukkan bahwa 18 item diterima. Perhitungan reliabilitas alat ukur menggunakan metode analisis faktor skala Cronbach menunjukkan hasil 0.687 yang berarti alat ukur memiliki reliabilitas yang sedang. Berdasarkan pengolahan data secara statistik didapatkan hasil uji beda untuk dimensi de-idealization adalah 0.000. Hasil uji beda untuk dimensi non dependency adalah 0.181. Hasil uji beda untuk dimensi seeing parents as people adalah 0.026. Hasil uji beda untuk dimensi individuation adalah 0.097. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara remaja awal dan remaja akhir pada dimensi deidealization. Hal ini berarti rata-rata remaja akhir sudah dapat mengembangkan de-idealization terhadap orangtuanya dibandingkan dengan remaja awal. Peneliti mengajukan saran agar dilakukan pengambilan data kepada orangtua responden sebagai data pembanding.