Daftar Isi:
  • Askariasis merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama pada daerah sangat padat dan kumuh. Askariasis dapat diatasi dengan pemberian obat cacing sintesis tetapi dapat menimbulkan intoksikasi, maka dicari alternatif menggunakan herbal antara lain buah nanas (Ananas comosus L.). Tujuan penelitian untuk menilai efek antelmintik ekstrak buah nanas (EBN) terhadap Ascaris suum secara in vitro dan membandingkan potensinya dengan pirantel pamoat. Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 750 cacing Ascaris suum yang dibagi menjadi 5 kelompok (n=30, r=5) yaitu kelompok I, II, dan III berturut-turut diberi EBN 5%, 10%, dan 20%. Kelompok IV: kontrol negatif dan V: kontrol positif. Data yang diukur jumlah cacing yang paralisis/ mati setelah diinkubasi pada suhu 37 0C selama 3 jam. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (α =0,05). Hasil penelitian rerata persentase jumlah cacing paralisis / mati pada kelompok I, II, III berturut-turut: 11,19; 12,68; 12,85 berbeda sangat bermakna dengan kelompok IV 18,41 dan kelompok V : 2,36 (p=0,000). Simpulan penelitian ekstrak buah nanas berefek antelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro dan potensi lebih rendah dari Pirantel pamoat.