Daftar Isi:
  • Demam adalah keadaan suhu tubuh manusia di atas 38o Celcius. Demam dapat menyertai berbagai penyakit terutama penyakit infeksi, sehingga sering ditemukan dalam masyarakat. Demam yang tidak segera diobati, dapat menimbulkan kejang demam pada anak-anak. Di Indonesia dikenal obat herbal sebagai pengobatan alternatif antipiretik, contohnya adalah sambiloto dan alang-alang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek antipiretik ekstrak herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan brotowali (Tinospora crispa, L.)sebagai antipiretik dan membandingkan potensinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan hewan coba Mencit Galur Swiss Webster yang diinduksi menggunakan vaksin DPT. Data yang diukur adalah suhu setelah pemberian sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness), brotowali (Tinospora crispa, L. ), akuades, dan parasetamol. Analisis penurunan suhu menggunakan ANAVA satu arah dengan uji Tukey HSD, dengan α = 0,05. Pemberian bahan uji berupa sambiloto (36,14 oC) dan brotowali (36,60 oC) memberikan penurunan suhu yang berbeda bermakna dengan kontrol positif (37,90 oC)(p < 0,05). Suhu setelah pemberian sambiloto memiliki perbedaan bermakna dengan brotowali pada mencit yang diinduksi demam dengan vaksin DPT (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sambiloto dan brotowali berefek antipiretik dan mempunyai potensi yang berbeda sebagai antipiretik, dan sambiloto berefek lebih kuat dibandingkan dengan brotowali.