Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Studi Komparatif Mengenai Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Siswa-Siswi Kelas 2 SD Dengan Model Mengajar Teacher Centered dan Model Mengajar Student Centered, Bandung”. Variabel yang diteliti adalah kemampuan berpikir kreatif sebagai dependent variable dan model mengajar sebagai independent variable. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan derajat kemampuan berpikir kreatif pada siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Teacher Centered dan Student Centered di kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode quota sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 63 orang, 38 orang dari SD ”X” yang mewakili model mengajar Teacher Centered, 25 orang dari SD ”Y” yang mewakili model mengajar Student Centered. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian komparatif. Alat ukur yang digunakan merupakan alat ukur standar baku yang dikembangkan oleh Utami Munandar (1988) yaitu Tes Kreativitas Figural yang merupakan adaptasi dari Circle Test dari Torrance (1974). Data yang diperoleh diolah menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan derajat kemampuan berpikir kreatif antara siswa-siswi kelas 2 SDdengan model mengajar Teacher Centered dan Student Centered. Siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Student Centered memiliki lebih banyak siswa dengan derajat kemampuan berpikir kreatif yang tergolong tinggi dibandingkan dengan siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Teacher Centered. Perbedaan ini juga tampak dalam aspek-aspek dari kemampuan berpikir kreatif. Untuk aspek orisinalitas berpikir dan elaborasi, terdapat lebih banyak siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Student Centered yang memiliki derajat tergolong tinggi dibandingkan dengan siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Teacher Centered. Sementara untuk aspek kelancaran dan kelenturan berpikir, terdapat lebih banyak siswa-siswi kelas 2 SD dengan model mengajar Teacher Centered yang memiliki derajat tergolong tinggi dibandingkan siswa-siswikelas 2 SD dengan model mengajar Student Centered. Saran bagi penelitian selanjutnya agar dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai kontribusi model mengajar terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Kepada SD dengan model mengajar Teacher Centered disarankan untuk lebih banyak mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswanya melalui kegiatan yang lebih membebaskan siswa dalam berekspresi, seperti menggambar imajinasi dan juga melatih siswa untuk dapat mengevaluasidirinya dan temannya agar dapat mengembangkan kemampuan elaborasinya. Kepada SD dengan model mengajar Student Centered disarankan untuk dapat mengembangkan kegiatan yang dapat memacu kelancaran dan kelenturan berpikir siswa, seperti memberti tugas dan latihan untuk dikerjakan di rumah sesuai tema yang diberikan.