Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style Pada Siswa SMA Penyandang Tuna Netra di SLBN-A "X" Bandung
Daftar Isi:
- Dalam usaha memenuhi tuntutan kurikulum di sekolah, Siswa SMA penyandang tuna netra di SBN-A “X” Bandung mengalami kegagalan-kegagalan dan keberhasilan-keberhasilan. Mereka memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjelaskan kegagalan dan keberhasilan yang dialami. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk memperoleh gambaran mengenai Explanatory Style pada siswa SMA penyandang tuna netra di SLBN-A “X” Bandung. Explanatory Style adalah kebiasaan individu untuk menjelaskan kepada diri mereka mengapa suatu peristiwa terjadi, baik peristiwa baik (good events) maupun peristiwa buruk (bad events). Explanatory Style dibagi menjadi dua macam yaitu, Optimistic Explanatory Style dan Pessimistic Explanatory Style. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Attributional Style Questionare (ASQ) yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan teori Explanatory Style dari Seligman (1990). Alat ukur ini terdiri dari 48 item. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji validitas korelasi point-biserial dan uji reliabilitas koefisien reliabilitas Kuder-Richardson (KR-20) dengan bantuan program SPSS 13.0. Dari uji validitas diperoleh validitas berkisar antara 0,35-0,77 dan reliabilitas 0,70-0,74. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang antara data utama dengan data penunjang. Dari penelitian, diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa SMA penyandang tuna netra di SLBN-A “X” Bandung (86,7%) tergolong Pessimistic Explanatory Style, sementara sisanya (13,3%) tergolong Optimistic Explanatory Style. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, sebagian besar siswa SMA penyandang tuna netra di SLBN-A “X” Bandung cenderung pesimistis selama mengikuti proses pembelajaran dan dalam memenuhi tuntutan kurikulum di sekolah. Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian pada siswa SMA penyandang tuna netra yang memiliki Pessimistic Explanatory Style mengenai kaitan antara Pessimistic dan derajat Learned Helplessness (ketidakberdayaan) yang mengikutinya.