Daftar Isi:
  • Culture Adjustment Training bertujuan untuk mempersiapkan program treatment bagi mahasiswa baru dalam mengatasi culture shock agar mahasiwa mampu beradaptasi secara efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-experimental. Sasaran populasi dalam penelitian ini adalah mahasiwa/i fakultas psikologi Universitas Kristen Marantha Bandung yang berasal dari luar propinsi Jawa Barat, Keseluruhan populasidalam penelitian ini adalah 20 orang. Treatment yang dipergunakan dalam penelitianini adalah culture adjustment training. Pelatihan ini disusun berdasarkan teknik-teknik dalam pelatihan lintas budaya. Pelatihan terdiri atas duabagian yaitu pelatihan yang dilakukan selama saru hari dan monitoring yang dilakukan seminggu sekali selama satu bulan. Pengukuran terhadap perubahan perilaku dilakukan pada saat pre-test, monitoring, dan post-test. Untuk menguji hipotesa digunakan statistik non-parametrik Wilcoxon untuk uji dua sampel berpasangan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh T hitung = 29 dan T tabel = 52 , dengan = 0.05 hipotesa penelitian diterima yaitu terdapat perbedaan derajat culture shock sebelum dilakukan culture adjustment training dan sesudah dilakukan culture adjustment training berupa penurunan derajat culture shock. Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa modul culture adjustment training dapat digunaka untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi culture shock