Perancangan Modul Pelatihan Educational Coping Resources Pada Siswa Kelas X Yang Berasal Dari Luar Kota Bandung di SMA "X" Bandung (Uji Coba Modul Pelatihan Educational Coping Resources Dalam Rangka Meningkatkan Derajat Coping Resources Siswa Kelas X Yang Berasal Dari Luar Kota Bandung di SMA "X" Bandung

Main Author: Hartanto, Stella (0832104)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.maranatha.edu/8324/1/0832104_Abstract_TOC.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/2/0832104_Appendices.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/3/0832104_Chapter1.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/5/0832104_Chapter2.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/6/0832104_Chapter3.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/7/0832104_Chapter4.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/8/0832104_Conclusion.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/9/0832104_Cover.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/10/0832104_References.pdf
http://repository.maranatha.edu/8324/
Daftar Isi:
  • Abstrak tesis, oleh Stella Hartanto, berjudul Uji Coba Modul Pelatihan Educational Coping Resources Dalam Usaha Meningkatkan Derajat Coping Resources Pada Siswa Kelas X Yang Berasal dari Luar Kota Bandung di SMA “X” Bandung, dibawah bimbingan Prof. DR. Samsunuwiyati Mar’at sebagai pembimbing utama dan Dra. Irene. P. Edwina, M. Si.,Psik sebagai pembimbing pendamping. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan modul pelatihan Educational Coping Resources bagi siswa kelas X yang berasal dari luar Kota Bandung di SMA “X” Bandung. Variabel yang diteliti adalah Derajat Coping Resources dan Modul Pelatihan Educational Coping Resources. Rancangan penelitian menggunakan quasi experimental dengan One Group Design, Pre-Test dan Post-Test Design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas X di SMA “X” yang berasal dari luar Kota Bandung dengan derajat Coping Resources Cenderung Rendah dan Rendah, serta menghayati keadaan stress Cenderung Tinggi dan Tinggi. Lazarus dan Folkman (1984) menyatakan tentang beberapa jenis Coping Resources penting yang perlu dimiliki individu, sehingga dapat mendukung dan memfasilitasi aktivitas coping. Dasar teori inilah yang dijadikan sebagai landasan dalam menyusun modul pelatihan Educational Coping Resources. Alat ukur Derajat Coping Resources ini disusun peneliti berdasarkan teori Lazarus dan Folkman (1984). Validitas alat ukur dengan menggunakan rumus Rank Spearman yang dibandingkan dengan koefisien korelasi dari Friedenberg dan Kaplan, menghasilkanbesaran koefisien korelasi sekitar 0.38-0,81 yang diwakili oleh 42 item. Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan metode Alpha Cronbach, dengan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0.959. Data derajat Coping Resources sebelum dan sesudah perlakuan pelatihan dianalis dengan menggunakan uji statistic nonparametric, Wilcoxon Pair Test. Kesimpulan penelitian: setelah 14 siswa mendapatkan perlakuan berupa pelatihan Educational Coping Resources, 11 diantara mereka mengalami peningkatan derajat Coping Resources, dan tiga (3) lainnya mengalami penurunan. Data kuantitatif menunjukkan bahwa peningkatan terbesar sampai terkecil berasal dari jenis Coping Resources Problem Solving Skill, Social Skill, Material, Positive Belief, Social Support, dan Health and Energy. Jenis Coping Resources peserta yang mengalami penurunan terbanyak, yaitu jenis Coping Resources Health and Energy terjadi sejalan dengan tanggapan peserta terhadap evaluasi sesi yang berkaitan dengan materi, fasilitator, fasilitas, serta pembagian waktu pada sesi ini. Saran Penelitian: Saran teoritis mengadakan penelitian lanjutan berkaitan dengan proses dan aktivitas coping pada subjek yang mengalami derajat stress tinggi dalam masalah penyesuaian diri, sehingga dapat diketahui bagaimana hasil peningkatan jenis-jenis coping resources ini dimanfaatkan mereka. Saran pada Sekolah: Melakukan pelatihan sejenis di awal tahun ajaran sekolah, dan dapat menjadi tindakan preventif. Saran kepada wali kelas: Melakukan pendekatan personal agar permasalahan mendasar siswa dapat diatasi terlebih dahulu sebelum mereka mengalami tekanan yang lebih besar. Saran kepada siswa: Diharapkan dapat memanfaatkan pemgalaman pembelajaran, sehingga dapat melakukan aktivitas coping dalam rangka mengatasi daily hassle yang dimiliki. Bagi siswayang mengalami penurunan dapat melakukan konsultasi dengan guru BK; berkaitan dengansifat pendekatan yang lebih personal pada kegiatan konseling dibandingkan pelatihan.