Efektifitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Mengubah Drug-Related Belief dalam Rangka Pengendalian Relapse (Suatu Studi Kasus Terapi Individual dalam Mengubah Negative Automatic Thoughts Penggunaan NAPZA Saat Menghadapi High-Risk Situation Pada Remaja Pengguna NAPZA di Rumah Terapi “X” Bandung)
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai efek Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap drug-related belief sehingga dapat mengubah negative automatic thoughts penggunaan NAPZA saat menghadapi high-risk situation pada remaja pengguna NAPZA di rumah terapi “X” Bandung. Negative Automatic Thoughts adalah penilaian atau penghayatan tentang apa yang terjadi di sekitar atau di antara individu, yang secara sadar dapat diperhatikan pada diri seseorang (Beck, 1995). Istilah drug-related belief menyangkut keyakinan atas prediksi kepuasan yang mengikuti penggunaan NAPZA (anticipatory belief), dan harapan mengenai kebangkitkan dari keadaan fisik yang tidak nyaman (relief-oriented belief). Terdapat negative automatic thoughts terhadap penggunaan NAPZA saat menghadapi high-risk situation, di antaranya saat menghadapi: negative emotional states, negative physical-physiological states, enhancement of positive emotional states, testing personal control, giving in to temptations or urges, interpersonal conflict, social pressure, dan enhancement of positive emotional states. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) merupakan terapi yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan perilaku yang menyimpang. Pendekatan ini didasarkan pada formulasi kognitif, keyakinan dan strategi perilaku yang mengganggu (Beck, 1964). Terdapat lima sesi yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah dua orang remaja pengguna NAPZA yang berada dalam rumah terapi “X” Bandung. Setiap responden telah diukur dengan menggunakan kuesioner keyakinan tidak menggunakan NAPZA saat menghadapi high-risk situations dan penyelesaian masalah tanpa penggunaan NAPZA saat menghadapi high-risk situations sebelum (pre) dan sesudah (post) dilakukannya Cognitive Behavior Therapy. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Cognitive Behavior Therapy secara empirik terbukti meningkatkan keyakinan tidak menggunakan NAPZA saat menghadapi high-risk situations dan penyelesaian masalah tanpa penggunaan NAPZA saat menghadapi high-risk situations pada kedua remaja pengguna NAPZA di rumah terapi “X” Bandung.