Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai Resiliency pada remaja Panti Asuhan ‘X’ di Kota Cirebon. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliency pada remaja Panti Asuhan ‘X’ di Kota Cirebon. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi peneliti dari Resiliency yang dikembangkan oleh Bonnie Benard (2004) yang terdiri dari 41 pernyataan. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji korelasi Spearman dengan menggunakan program SPSS 11.5 for Windows, validitas berkisar antara 0,306 – 0,883 dengan reliabilitas 0,727. Hasil penelitian diolah menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Berdasarkan hasil penelitian terhadap Remaja Panti Asuhan ‘X’ di Kota Cirebon diperoleh 8 remaja panti (26,7%) yang memiliki derajat resiliency tinggi, 14 remaja panti (46,7%) yang memiliki derajat resiliency sedang dan 8 remaja panti (26,7%) yang memiliki derajat resiliency rendah. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah keempat manifestasi resiliency yakni social competence, problem solving, autonomy dan sense of purpose memiliki derajat tinggi, sedang dan rendah sesuai dengan derajat resiliency. Akan tetapi, terdapat remaja panti dengan derajat resiliency rendah memiliki social competence yang sedang. Hal tersebut dipengaruhi oleh caring relationship dari keluarga dan sekolah. Peneliti mengajukan saran bagi peneliti lain yang ingin mengambil topik resiliency sebaiknya menggambarkan derajat resiliency lebih jelas supaya peneliti mendapatkan gambaran dinamika responden yang lebih akurat. Saran praktis yang dianjurkan adalah bagi pengurus panti asuhan agar lebih memperhatikan dalam pengasuhan dan perkembangan studi anak-anak di panti asuhan. Bagi orangtua / wali dapat meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkunjung ke panti asuhan supaya terjalin komunikasi yang baik antara remaja dan keluarga. Bagi ibu pengasuh agar membimbing dan mendukung remaja panti asuhan yang memiliki derajat resiliency rendah tetapi memiliki social competence sedang agar terbentuk penyesuaian diri yang baik pada remaja panti asuhan.