Analisis Siklus Penjualan dan Pengendalian Piutang dalam Sistem Informasi Akuntansi Guna Mengefisiensikan Aktivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT SS)
Daftar Isi:
- Semua negara di dunia, termasuk Indonesia akan menghadapi era globalisasi. Globalisasi akan terjadi dalam berbagai bidang, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan. Hal ini membuat perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan bangunan berusaha secara terus-menerus mencari cara untuk menghasilkan produk yang bernilai tinggi demi memuaskan konsumennya, dan juga meningkatkan efisiensi di perusahaannya. Dalam sektor industri, salah satu faktor terpenting adalah siklus penjualan dan pengendalian piutang guna mengefisiensikan aktivitas penjualan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang aktivitas penjualan, sehingga aktivitas penjualan dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku pada perusahaan tersebut agar mencapai keefektifan dalam pencatatan transaksi. Di samping itu, perusahaan juga perlu memperhatikan ketepatan waktu dalam penagihan agar perusahaan tidak menanggung kerugian akibat keterlambatan penagihan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan cat yang berbahan material khususnya dalam penjualan cat tembok ini harus mencari cara pemecahannya, yaitu dengan melakukan analisis siklus penjualan dan pengendalian piutang dalam sistem informasi akuntansi guna mengefesiensikan aktivitas penjualan dalam PT SS agar sesuai dengan harapan yang diinginkan perusahaan. Selama ini, prosedur siklus penjualan perusahaan terdiri dari empat siklus yaitu sales order entry, shipping, billing, dan cash collection serta pengendalian piutang yang diterapkan menggunakan kebijakan 2,5%/45 menghasilkan piutang Rp 3.377.486.503. Sehingga apabila perusahaan menggunakan kebijakan 2,5%/45 sebaiknya dibuat prosedur-prosedur agar pengendalian piutang dalam perusahaan dapat efektif dan memadai. Sedangkan dalam billing, khususnya bagian Keuangan ada baiknya dibagi menjadi 2 bagian peran , pertama dalam pembuatan tagihan dan penagihan piutang dan kedua dalam pengolahan nota return penjualan agar siklus dalam perusahaan tersebut efisien sesuai harapan.