Daftar Isi:
  • Penelitian yang berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Penalaran Moral pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi “X” di Jakarta” ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tahapan perkembangan penalaran moral serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 48 responden. Alat ukur yang digunakan untuk menjaring tahap moral judgement adalah Defining Issues Test (DIT) yang dikembangkan oleh James Rest dengan content validity berkisar antara 0.40 sampai 0.65 dan memiliki reliabilitas tinggi yaitu 0.75. Alat ukur ini merupakan hasil terjemahan yang diterjemahkan oleh peneliti dan didiskusikan bersama dosen-dosen pembimbing. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil bahwa tahapan moral judgement mahasiswa STT “X” menyebar dari tahap pertama hingga tahap keenam dengan persentase yang bervariasi. Sebesar 37,5% berada pada orientasi kontrak sosial dan legalistis (tahap 5), 22,9% berada pada orientasi hukuman dan ketertiban (tahap 4), 18,7% berada pada tahap orientasi “anak manis” (tahap 3), 14,6% berada pada orientasi relativis instrumental (tahap 2), 4,2% berada pada orientasi hukuman dan kepatuhan (tahap 1), dan 2,1% berada pada orientasi prinsip moral universal (tahap 6). Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa tahap perkembangan moral judgement yang paling banyak digunakan responden dalam membuat pertimbangan adalah orientasi kontrak sosial legalistis (tahap 5). Saran yang diajukan untuk penelitian ini adalah mengadakan berbagai penelitian lanjutan mengenai moral judgement dengan faktor-faktor yang memengaruhi baik internal maupun eksternal.