Analisis Penerapan PSAK mo. 16 (Revisi 2007) Terkait Aset Tetap (Studi Kasus pada Saluyu Rotogravure Printing)
Daftar Isi:
- Peranan aset tetap sangat besar bagi perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana yang diinvestasikan, dari segi pengolahannya yang melibatkan banyak orang, dan dari segi pembuatannya yang sering dalam jangka panjang. Saluyu Rotogravure Printing merupakan salah satu perusahaan yang memiliki aset berupa aset tetap terbesar, yakni bangunan dan mesin-mesin produksi. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian untuk mengevaluasi penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) terhadap aset tetap pada Saluyu Rotogravure Printing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dan deskriptif analisis. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain pengakuan aset tetap yang dimiliki Saluyu Rotogravure Printing berdasarkan kriteria yang sesuai dengan PSAK No.16 (Revisi 2007). Biaya perolehan diakui hingga suatu aset siap untuk digunakan. Aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus. Biaya-biaya selama pemakaian aset tetap dikategorikan dalam dua jenis pengeluaran, pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Pengukuran aset tetap awalnya menggunakan model biaya historis, yang kemudian di awal tahun 2008, Saluyu Rotogravure Printing mulai menerapkan metode revaluasi. Penghentian dan pelepasan aset tetap dilakukan ketika kondisi fisik teknis dari aset yang bersangkutan tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, sudah tidak ekonomis lagi, dan adanya penggantian atas aset tetap tersebut. Pengungkapan yang dilakukan Saluyu Rotogravure Printing dalam pelaporan laporan keuangan mencakup cara perolehan, metode penyusutan, pengeluaran selama pemakaian, penilaian kembali atau revaluasi, dan pelepasan serta penghentian aset tetap.