Daftar Isi:
  • Penentuan harga jual yang tidak tepat sering berakibat fatal pada masalah keuangan perusahaan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan harus menetapkan harga jualnya secara tepat karena harga jual merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan (Tjiptono,1997:151). Sangat penting memperhitungkan biaya produksi dan menetapkan harga jual produk dengan tepat untuk memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian. Dalam menentukan biaya produksi terkadang industri garmen masih menggunakan traditional costing. Biaya produksi yang dihasilkan oleh traditional costing memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Distorsi timbul karena adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biaya, sehingga mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian (Supriyono,2002:259). Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan activity based costing. Activity based costing adalah penentuan harga pokok yang menelusuri biaya ke aktivitas, kemudian ke produk. Perbedaan utama penghitungan harga pokok produk antara traditional costing dengan ABC adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) yang digunakan dalam ABC lebih banyak dibandingkan dengan traditional costing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan harga jual dengan menggunakan ABC, apabila dibandingkan dengan perhitungan harga jual traditional costing perusahaan maka ABC memberikan hasil yang lebih besar untuk dua model terbaru dengan segala ukuran.