Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Adult Attachment Style pada wanita yang mengikuti Kegiatan Komisi Pelayanan Perempuan di Gereja „X‟, Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan data survei. Penelitian ini dilaksanakan pada populasi responden wanita yang mengikuti Kegiatan Komisi Pelayanan Perempuan di Gereja “X” Jakarta, yang ada dalam rentang usia dewasa awal (menurut Santrock dimulai usia 201sampai 30-an tahun), dewasa madya (menurut Santrock dimulai usia 35-45 sampai 60 tahun), telah dan masih menjalin ikatan pernikahan. Ukuran sampel dalam populasi wanita yang mengikuti Kegiatan Komisi Pelayanan Perempuan yang sesuai dengan kriteria penelitian ini adalah sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan teori Kim Bartholomew (1990) mengenai Adult Attachment Style. Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data adalah modifikasi kuesioner RSQ (Relationship Scale Questionnaire), yang didasari oleh teori Adult Attachment Styles oleh Bartholomew dan Horowitz (1994). Alat ukur ini terdiri dari 34 item skala rating, yang dapat diturunkan ke dalam 2 dimensi Adult Attachment Style, yaitu dimensi Model of Self dan Model of Other. Penghitungan validitas dengan Spearman‟s Rho menunjukkan, untuk dimensi Model of Self validitas item-item alat ukur berkisar antara 0,312 sampai 0,845, sementara untuk dimensi Model of Other validitasnya berkisar antara 0,428 sampai 0,842. Perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach adalah sebesar 0,929. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagaian besar responden wanita yang mengikuti Kegiatan Komisi Pelayanan Perempuan di Gereja „X‟ Jakarta memiliki Secure Adult Attachment Style sebanyak 75% dari keseluruhan responden, Dismissing Adult Attachment Style 15,6%, Fearful Adult Attachment Style 6,3%, dan Preoccupied Adult Attachment Style 3,1%. Sebagian besar wanita di Gereja „X‟ dengan Secure adult attachment style menghayati jenis attachment yang Secure dengan orangtuanya pada masa anak-anak dan remaja. Peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai adult attachment style, agar dapat melakukan penelitian korelasi antara Adult Attachment Style dengan tipe kepribadian responden ataupun dengan pasangannya, ataupun penelitian kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi Adult Attachment Style pada wanita. Bagi konselor di Gereja „X‟ Jakarta, agar dapat melakukan upaya-upaya atau program-program selanjutnya untuk memfasilitasi relasi pasangan suami istri agar memiliki Secure adult attachment style