Daftar Isi:
  • Perusahaan-perusahaan menggunakan sistem akuntansi konvensional, karena dianggap dapat memenuhi kebutuhan manajemen, namun dalam perkembangannya sistem akuntansi biaya konvensional tidak mampu agi menyediakan informasi mengenai pembebanan biaya overhead yang tepat, sebab sistem biaya konvensional hanya relevan bila perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk saja, maka dikembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk membantu menghasilkan informasi mengenai pembebanan biaya overhead yang lebih akurat. Metode tersebut adalah metode Activity Based Costing (ABC) yang dapat memberikan informasi yang lebih akurat sebab metode ini membebankan biaya-biaya sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsi produk tersebut. Objek dalam penelitian ini adalah keefektifan sistem biaya overhead yang digunakan perusahaan, yang dalam hal ini menggunakan sistem biaya konvensional, kemudian perbandingannya dengan menggunakan metode ABC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perbandingan pembebanan biaya overhead dengan menggunakan metode konvensional dengan metode ABC. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan wawancara langsung kepada perusahaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembebanan biaya overhead dengan menggunakan metode ABC lebih akurat daripada metode konvensional, yaitu biaya overhead dengan metode ABC lebih rendah dengan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan adanya overcast untuk DM &SG Tug Boat sebesar Rp 147.889.729,20, produk DM &SG Patrol sebesar Rp 78.192.033,70, produk DM&SG Ferry Ro Ro sebesar Rp 111.141.302,70 dan produk DM &SG Research Vessel sebesar Rp 622.693.311,40