Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi disertai dengan perdagangan bebas, persaingan dunia usaha akan semakin ketat. Produk dari luar negeri dapat dengan mudah diperoleh di dalam negeri dan bersaing dengan produk lokal. Oleh karena itu, sektor industri dalam negeri harus mampu menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dan terjangkau, perusahaan harus dapat menentukan harga jual dengan tepat, karena itu perusahaan harus memiliki system perhitungan harga pokok yang akurat. Sistem perhitungan harga pokok yang tepat akan membantu manajemen untuk mengetahui dengan benar besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Penulis melakukan penelitian pada PT. Jaya Sakti Tekstil yang memproduksi kain sarung dan serbet (kitchen towel) berdasarkan pesanan dimana produk yang dihasilkan bervariasi baik dari segi penggunaan bahan baku, tingkat kerumitannya, dan modelnya. Oleh karena itu, harga pokok produk untuk setiap pesanan akan berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan menyangkut peranan metode job order costing dalam menetapkan harga jual. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta dengan mengumpulkan data yang ada, mengolah, dan menganalisis data tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan wawancara dengan pimpinan perusahaan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produksi dan penetapan harga jual menurut perusahaan. Selama ini PT. Jaya Sakti Tekstil membebankan biaya produksi tidak langsung dengan menggunakan satu dasar alokasi saja, yaitu total unit produk yang dihasilkan, sedangkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja ditelusuri secara langsung pada setiap pesanan. Dengan hanya menggunakan satu cost pool, maka perhitungan harga pokok menjadi kurang akurat sehingga dapat mengakibatkan harga jual yang terlalu rendah daripada harga pokok produksinya atau harga jual yang terlalu mahal. Penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan sistem biaya job order costing dengan multiple cost pool untuk mengalokasikan biaya produksi tidak langsung dan menggunakan jam tenaga kerja untuk menghitung biaya upah. Dengan demikian, dapat diperoleh harga pokok produk yang lebih akurat untuk setiap pesanan dan dapat mmbantu perusahaan dalam menetapkan harga jual produk yang dapat terjangkau.