Analysis of The Use of Doublespeak in Burger King's Advertisements
Daftar Isi:
- Dalam tugas akhir ini, saya menganalisis penggunaan doublespeak, sebuah fenomena bahasa yang menyatakan bahwa penggunaan bahasa acap kali hanya bersifat meyakinkan pembaca, padahal sebenarnya hanya merupakan klaim kosong atau dapat dikatakan tanpa pertanggungjawaban. Doublespeak termasuk kajian pragmatik. Saya hanya akan memfokuskan studi saya pada satu merek dagang, yakni Burger King, yang menawarkan berbagai makanan dan minuman cepat saji. Saya mengambil data iklan dari berbagai website. Pada umumnya, iklan Burger King terdiri atas gambar produk yang dipasarkan dan juga disertai dengan tagline dan deskripsi produk yang menarik perhatian pembaca. Kata-kata menarik pada iklan inilah yang sering mengandung doublespeak. Dalam penulisan tugas akhir ini, saya mengaplikasikan teori doublespeak in advertising dari William Lutz yang terdiri atas the rule of parity, weasel word, “up to” claim, dan unfinished word. Salah satu hasil temuan yang saya peroleh ialah penggunaan weasel words yang merupakan salah satu kajian studi dalam doublespeak dan yang paling sering digunakan oleh Burger King. Untuk penggunaan tipe doublespeak yang lain akan dibahas lebih dalam lagi pada tugas akhir ini.