Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Schwartz value pada anggota Himpunan Keluarga Masyarakat Toraja di kota Bandung. sampel penelitian ini adalah 226 orang dengan usia antara 35-65 tahun atau di kurun dewasa madya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey deskriptif. Teori yang digunakan adalah value dari Schwartz (1990). Value pada penelitian ini terdiri atas 10 tipe value, yaitu self-direction, stimulation, hedonism, achievement, power, tradition, conformity, security, benevolence dan universalism. Alat ukur yang digunakan adalah Portrait Value Questionnaire (PVQ) yang dikembangkan oleh Schwartz (1992). Data yang didapat berskala ordinal dan diolah dengan mencari mean, korelasi dan Smallest Space Analysis. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan pengolahan data, didapatkan content, structure dan hierarchy value. Dalam content ada beberapa value yang tersebar pada region value yang lain seperti hedonism, conformity dan achievement. Ada juga item value yang tidak berada pada regionnya, seperti yang dikatakan Schwartz (1990). Pada region universalism value terdapat item stimulation value. Pada region power value terdapat item hedonism, achievement, security dan universalism value. Pada region stimulation value terdapat item tradition value. Pada region security value terdapat item hedonism, tradition, achievement dan conformity value. Pada region benevolence value terdapat item self-direction dan conformity value. Pada region self-direction value terdapat item achievement, conformity, hedonism dan security value. Terakhir pada region tradition terdapat item benevolence, conformity, achievement dan self-direction. Pada struktur teridentifikasi hubungan compatibilities yang sesuai dengan teori Schwartz. Namun hubungan conflict tidak sesuai dengan teori Schwartz karena semua hubungan conflict pada penelitian ini berhubungan compatible. Hierarchy value pada penelitian ini adalah security, conformity, benevolence, universalism, self-direction, tradition, achievement, stimulation, hedonism dan power value. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih mendalam terhadap anggota perkumpulan budaya lain yang berbeda dengan penelitian ini seperti pada suku Minang, Dayak dan suku-suku lain di Indonesia.