Daftar Isi:
  • Efektivitas penjualan dianggap menjadi faktor internal yang terpenting bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya secara optimal. Begitu pula pada PD.Dharma, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi rokok menganggap bahwa efektivitas penjualan sangat diperlukan untuk dapat mempertahankan perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan operasional terhadap efektivitas penjualan. Dalam hal ini, PD. Dharma, harus dapat melihat pelanggan yang memiliki profitabilitas tinggi dan rendah. Dibutuhkan cara yang tepat untuk dapat meng-assign kos-kos tidak langsung yang terjadi secara merata pada berbagai pelanggan. Adanya perbedaan konsumsi sumber daya untuk tiap pelanggan yang berbeda menyebabkan penetapan kos ke pelanggan menggunakan traditional costing tidak lagi akurat. Salah satu cara tepat yang dapat digunakan adalah sistem activity-based costing yang diterapkan pada setiap pelanggan agar perusahaan dapat memperoleh informasi yang akurat dalam mengambil keputusan guna menyusun strategi untuk melayani pelanggan serta memperoleh laba yang kontinu tanpa merusak hubungan baik dengan pelanggan. Dari analisis profitabilitas pelanggan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Carrefour dan PD. Mutiara tidak menguntungkan karena laba yang diperoleh terhadap total laba perusahaan sebesar (Rp. -34,224,716 atau 38%) dan (Rp. -64,849,614 atau 72%). Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan seperti mencari penyebab dari tingginya kos pada pelanggan yang tidak menguntungkan, salah satunya dengan mengurangi jumlah aktivitas yang sering dilakukan terhadap pelanggan tersebut, dalam penelitian ini adalah aktivitas penanganan pesanan. Penetapan term of payment dan repeat order atau kebijakan lainnya dapat menjadi alternatif pilihan bagi perusahaan untuk mengurangi kos dari aktivitas penanganan pesanan.