Daftar Isi:
  • Tugas akhir ini saya susun berdasarkan teori yang saya ambil dari buku William Lutz, ”DOUBLESPEAK; From “Revenue Enhancement” to “Terminal Living”, How Government, Business, Advertisers, and Others Use Language to Deceive You.”, yang kemudian saya terapkan untuk menganalisis adanya penggunaan doublespeak dalam dunia iklan pada iklan Nescafé. Secara garis besar berdasarkan teori Lutz, doublespeak adalah gaya bahasa yang merupakan bagian dari ilmu Pragmatik. Doublespeak cenderung seperti menyampaikan sesuatu atau pesan di dalamnya, akan tetapi maknanya masih belum jelas atau tidak seperti yang disampaikan. Doublespeak dalam bahasa periklanan menurut William Lutz dibagi menjadi empat kategori, yaitu parity claim, weasel words, unfinished words dan up to claim. Saya menemukan banyak penggunaan doublespeak dalam kalimat-kalimat pada iklan Nescafé yang dimaksudkan untuk memperkenalkan produk kopi Nescafé. Salah satu temuan yang saya peroleh adalah bahwa jenis doublespeak yang paling sering digunakan adalah weasel words. Hal ini dilakukan untuk menarik minat para pembacanya untuk membeli produk Nescafé tersebut.