Daftar Isi:
  • Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaan manufaktur maupun jasa. CV. Tanur Jaya Indonesia (selanjutnya akan disebut CV. TJI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri bedak obat dengan brand Yulianna sejak tahun 1986. Karena sejumlah alasan internal, kegiatan perusahaan terhenti pada tahun 1992 dan baru kembali beroperasi pada tanggal 1 Januari 2006. Walaupun bedak obat Yulianna merupakan brand bedak obat yang pernah berada dipasaran selama kurun waktu 1986 – 1992, peluncuran kembali produk bedak obat Yulianna pada tahun 2006 dapat dikatakan merupakan peluncuran produk baru. Oleh karena itu, untuk mendapatkan market share dan profitabilitas yang tinggi, perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas dengan membentuk departemen pengendalian kualitas. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Data penelitian dikumpulkan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Proses pengendalian kualitas dimulai dengan mengklasifikasikan biaya kualitas menjadi empat kategori yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs). Evaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dilakukan dengan membuat struktur laporan biaya kualitas, dan analisis biaya kualitas. Analisis biaya kualitas tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis trend. Dari hasil penelitian diketahui bahwa CV. TJI secara total telah melaksanakan program perbaikan kualitas dengan efektif dan efisien. Hal tersebut ditunjukkan persentase dari biaya kegagalan internal yang menurun terhadap penjualan di tahun 2006 sebesar 41,71% menjadi 23,27% di tahun 2007, dan biaya kegagalan eksternal menurun dari 8,19% di tahun 2006 menjadi 9,42% ditahun 2007. Walaupun CV. TJI dapat dikatakan telah melaksanakan program perbaikan kualitas dengan efektif dan efisien, namun biaya kualitas yang dapat diidentifikasi pada perusahaan merupakan biaya campuran. Pendekatan metode least square dilakukan untuk mengetahui biaya tetap dan variabelnya. Persamaan regresi yang didapat yaitu, Y = 181311435.103 - 1.710 X1 + 21.371X2 + 1.869X3 + 15.318X4. Besarnya R square adalah 0.657, yang berarti bahwa 65,7% variabilitas penjualan dijelaskan oleh biaya kualitas, sedangkan sisanya sebesar 34,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari persamaan regresi yang telah diperoleh dapat dilakukan proyeksi terhadap profitabilitas diperusahaan. Tingkat rata-rata profitabilitas mengalami kenaikan secara signifikan, sebelum perbaikan tingkat profitabilitas sebesar 33% naik sebesar 6,32% menjadi 39.32%. Dari hasil tersebut mencerminkan bahwa pengendalian biaya kualitas sangat berdampak dalam upaya peningkatan profitabilitas