Daftar Isi:
  • Dewasa ini, jumlah penyandang cacat terutama anak-anak di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup banyak dikarenakan berbagai faktor. Seringkali pada umumnya, mereka mengalami penolakan dari masyarakat. Selain penolakan, kadangkala mereka pun tidak mendapatkan fasilitas dan pelayanan masyarakat yang diseuaikan dengan kemampuan fisik mereka. Ketika masih dalam periode anak-anak, para penyandang tuna daksa masih dapat menyembuhkan ketidak-mampuan fisik mereka atau minimal menjaga agar kondisi mereka tidak semakin parah ke depannya. Tetapi, Fasilitas-fasilitas seperti rehabilitasi ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Ini sangat berbanding terbalik dengan jumlah penderita yang semakin banyak. Khusus anak-anak, kadangkala mereka pun mengalami diskriminasi dalam bidang pendidikan. Tidak banyak sekolah yang mau menerima anak-anak penyandang cacat. Padahal, mereka pun seharusnya memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Berdasarkan penjabaran di atas, maka sebaiknya perlu adanya perancangan fasilitas public yang bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak penyandang cacat dalam hal rehabilitasi dan pendidikan. Dalam hal ini perancangan interior pusat rehabilitasi dan edukasi bertujuan agar anak-anak tuna daksa mendapatkan pendidikan, bersosialisasi, sambil menjalani rehabilitasi yang bertujuan mengembangkan potensi mereka secara optimal.