Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus Pada PT Parahita Sanu Setia,Jakarta)
Daftar Isi:
- Pada setiap perusahaan, baik itu perusahaan dagang ataupun manufaktur pasti memiliki persediaan. Persediaan merupakan salah satu unsur perusahaan yang paling penting dalam menunjang penjualan. Persediaan juga merupakan aktiva lancar dalam perusahaan dengan resiko yang tinggi apabila perputarannya lambat (slow moving), dan persediaan juga sangatrentan terhadap penyimpangan yang bernilai material jika pengendalian internal yang ada dalam perusahaan tidak memadai atau kurang efektif sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.. Pengelolaan persediaanpada PT. Parahita Sanu Setiasudah efektif, tetapi masih ada yang harus diperbaiki, seperti stock opnameyang dilakukan oleh bagian gudang dan tidak adanya pembatasan bagi karyawan yang keluar masuk gudang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menilai seberapa besar pengaruh pengendalian internal yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang jadi. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, dimana penelitian ini bersifat menemukan fakta dengan mengumpulkan data yang cukup yang diperoleh dari perusahaan dengan analisis yang diproses dengan lebih lanjut berdasarkan teori yang telah dipelajari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Hasil penelitian yang didapat oleh penulis dengan menggunakan metode Champion adalah 91,39% yang menunjukkan bahwa pengendalian internal yang ada pada PT. Parahita Sanu Setia telah memadai dan pengelolaan persediaan barang jadi telah efektif. Oleh karena itudapat disimpulkan bahwa pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang jadi. Untuk mengatasi kelemahan yang ada di perusahaan, penulis ingin menyarankan agar sebaiknya bagian penerimaan barang dipisah dari bagian penyimpanan barang, pengecekan fisik dilakukan oleh orang yang bukan bagian gudang, bagian Marketing Non Retail juga diawasi oleh controller, dibuat peraturan bahwa orang yang berhak untuk masuk gudang hanyalah staf gudang, dan pengecekan barang sebaiknya dilakukan oleh orang yang bukan dari bagian gudang agar pengecekan berlangsung dengan lebih independen.