Daftar Isi:
  • Suatu perusahaan perlu melakukan pengukuran kinerja agar semua kegiatan yang dilakukan mencapai apa yang diharapkannya. Dalam melakukan pengukuran ada berbagai macam metode yang salah satunya adalah konsep Balance Scorecard. Balance Scorecardmerupakan alat ukur kinerja yang terdiri dari empat perspektif yaituperspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini lebih difokuskan pada penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balance Scorecarddibandingkan dengan pencapaian kinerja sesungguhnya perusahaan sehingga dapat diketahui hubungan diantara keduanya. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero APJ Cirebon. Dalam pelaksanaan konsep Balance scorecard karyawan diberi kesempatan untuk memberikan penilaian mengenai kinerja perusahaan mengenai keempat perspektif tersebut melalui kuesioner yang dibagikan. Sedangkan untuk pengukuran penilaian kinerja yang dicapai perusahaan didapat dari laporan hasil kinerja perusahaan periode 2006 dan maret 2007. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistika rank spearman dari data – data kuesioner didapat bahwa dari keempat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, perspektif pertumbuhan dan pembelajran dikaitkan dengan haisl pencapaian sesungguhnya yang dicapai oleh perusahaan dari perspektif yang sama menghasilkan hubungan yang negatif yaitutidak terdapat hubungan antara pelaksanaan konsep Balance Scorecarddengan hasil kinerja sesungguhnya. Bila dinilai antara pelaksanaan Balance Scorecarddengan target kinerja keseluruhan didapat nilai rata-rata diatas hasil sesungguhnya sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan Balance Scorecardlebih baik dari hasil yang dicapai oleh perusahaan. Ini membuktikan bahwa karyawan perusahaan telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan rekomendasi, yaitu: 1) Evaluasi (feed back) jika terjadi kesenjangan antara target-target yang telah ditentukan dengan realisasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tidak terjadinya target yang ditetapkan tersebut selanjutnya melakukan tindakan koreksi dan perbaikan atas kesalahan-kesalahan yang terjadi, 2) Perusahaan hendaknya dapat menyampaikan hasil tiap periodenya kepada tiap- tiap karyawan disetiap departemennya sehingga karyawan dapat lebih terpacu dalam melaksanakan tugasnya dan dapat menilai sendiri hasil yang dicapai dari departemen yang dikelolanya.