Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan selfregulation dari mahasiswa Institut ”X” di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Teknik Mesin Angkatan 2005 Institut “X” Bandung, Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan self-regulation dalam penelitian ini disusun oleh penulis berdasarkan teori self-regulation dari Zimmerman (1998, dalam Boekaerts,2000) serta menggunakan data penunjang dari kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman diperoleh 45 item yang diterima, dengan validitas alat ukiur ini berkisar 0,318 - 0,830 sedangkan reliabiltasnya menggunakan korelasi Alpha Cronbach sebesar 0,910. Data yang diperoleh dari alat ukur kemudian diolah dengan menggunakan analisa statistik dalam bentuk persentase dan selanjutnya ditabulasi silang dengan data penunjang. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Angkatan 2005 di Institut “X” Bandung berada pada kategori mampu melakukan self-regulation. Mahasiswa yang termasuk dalam kategori mampu, sebagian besar mahasiswa tergolong mampu dalam fase forethought (72.6%), fase Performance / Volitional Control (69.9%), dan fase self-reflection (75.3%). Diantara ketiga fase tersebut, persentase tertinggi jumlah mahasiswa yang termasuk dalam kategori mampu, berada pada fase Self-reflection. Adapun saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial pada kemampuan self-regulation serta meneliti lebih mendalam tentang fase performance or volitional control pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Angkatan 2005 di Institut “X” Bandung yang tergolong mampu melakukan selfregulation. Selain itu disarankan bagi pihak penyelenggara program studi Jurusan Teknik Mesin agar dapat mengarahkan mahasiswa melalui program pelatihan self-regulation dan lebih meningkatkan upaya untuk mengembangkan kemampuan self-regulation, supaya mahasiswa jurusan Teknik Mesin Angkatan 2005 di Institut “X” Bandung dapat lebih mengenali kemampuan pengendalian dirinya dalam melaksanakan rencana kegiatan belajar yang telah ditetapkan.