Daftar Isi:
  • Bandoengsche Melk Centrale (BMC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang yaitu pastry, karet, plastik dan minuman. Saat ini pada divisi minuman sedang menghadapi permasalahan. Masalah yang dihadapi adalah penumpukan persediaan produk cup 240 ml dan botol 600 ml di gudang supplier. Supplier yang dimaksud adalah perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya ketidaksesuaian antara ukuran lot pemesanan distributor dengan ukuran lot produksi supplier. Oleh karena itu, timbul biaya persediaan yang besar. Untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut, penulis memberikan usulan perhitungan dengan menggunakan metode Joint Economic Lot Size. Pengolahan data pada metode ini dimulai dari uji kenormalan data permintaan masa lalu dari periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012, yang dilanjutkan dengan peramalan data masa lalu tersebut. Setelah itu menghitung biaya-biaya persediaan pada supplier dan distributor. Selanjutnya menghitung biaya persediaan saat ini dan usulan dengan data biaya-biaya yang sudah dihitung sebelumnya. Hasil perhitungan menunjukkan total biaya pengendalian persediaan saat ini untuk produk cup 240 ml sebesar Rp 799.110,00/bulan, untuk metode Joint Economic Lot Size sebesar Rp 735.433,072/bulan. Sedangkan biaya saat ini untuk produk botol 600 ml sebesar Rp 486.057,00/bulan dan pada metode usulan sebesar Rp 432.290,864/bulan. Penerapan metode Joint Economic Lot Size untuk produk cup 240 ml dan botol 600 ml ini dapat menghemat total biaya pengendalian persediaan sebesar Rp 117.443,064/bulan atau sebesar 9,138%/bulan.