Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Prokrastinasi dan State Anxiety. Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas ‘X’ di Bandung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur Prokrastinasi adalah Procrastination Assesment Scale Student (PASS) dari Salomon dan Rothblum (1984) yang dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini menjaring dua hal yaitu derajat keyakinan responden dan frekuensi tingkah laku prokrastinasi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur State Anxiety adalah Tes STAI (State-Trait Anxiety Inventory) dari Spilberger (1968) yang distandarisasi oleh Dra Fanny Zefanya (1981). Berdasarkan pengolahan data dan perhitungan statistik koefisien korelasi Rank Spearman dengan menggunakan SPSS 12.0 dengan a=5% diperoleh koefisien korelasi rs = 0,120 yang berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Prokrastinasi dan State Anxiety. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya kecenderungan prokrastinasi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi tidak diikuti dengan semakin tingginya derajat State Anxiety. Begitu pula sebaliknya semakin rendahnya kecenderungan prokrastinasi tidak diikuti dengan semakin rendahnya derajat State Anxiety. Dari hasil penelitian dan kesimpulan, disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengadakan penelitian sejauh mana hubungan antara State Anxiety dan Trait Anxiety. Bagi mahasiswa disarankan untuk mengubah penghayatan diri mengenai mengerjakan skripsi bukan merupakan hal yang beban berat tetapi sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dikerjakan sehingga mengurangi State Anxiety selama mengerjakan skripsi.