Hubungan Gaya Pengasuhan Authoritative, Authroritarian, Indulgent, dan Indifferent dengan Kemandirian Perilaku pada Siswa Kelas 2 SMA 'X', Bandung
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran keeratan hubungan antara gaya pengasuhan authoritative, authoritarian, indulgent, indifferent dan kemandirian perilaku pada siswa SMA ‘X’, Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang diajukan bersifat non-experimental (ex post facto), yakni penelitian berdasarkan variabel yang sudah ada pada diri sampel tanpa diberikan treatment atau manipulasi oleh peneliti. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah gaya pengasuhan authoritative, authoritarian, indulgent, indifferent dan kemandirian perilaku. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA ‘X’, Bandung. Pemilihan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling dan diperoleh 178 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner gaya pengasuhan orangtua dan kuesioner kemandirian perilaku yang disusun oleh peneliti. Untuk data gaya pengasuhan dengan mengacu pada teori Diana Baumrind (1978), dan untuk data kemandirian perilaku mengacu pada teori Steinberg (2002). Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perhitungan statistik untuk melihat ada atau tidaknya hubungan, yang dilakukan dengan perhitungan korelasi Rank Spearman. Pada taraf kekeliruan sebesar 0,05 diperoleh rs sebesar 0,417 dengan thitung 3,910 dan ttabel 1,960. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan dalam kategori moderat antara gaya pengasuhan authoritative dan kemandirian perilaku pada siswa SMA ‘X’, Bandung (Guilford,1956). Untuk gaya pengasuhan authoritarian thitung -0,633 dan ttabel 2,365, rs -0,273. Berarti tidak terdapat hubungan antara gaya pengasuhan authoritarian dan kemandirian perilaku. Untuk gaya pengasuhan indulgent thitung -1,06 dan ttabel 2,120, rs - 0,272. Berarti tidak terdapat hubungan antara gaya pengasuhan indulgent dan kemandirian perilaku pada siswa SMA ‘X’. Sedangkan untuk gaya pengasuhan indifferent thitung -0,416 dan ttabel 2,447, rs -0,203. Artinya tidak terdapat hubungan antara gaya pengasuhan indifferent dan kemandirian perilaku pada siswa SMA ‘X’ Bandung.