Analisis dan Usulan Perbaikan Sistem Kerja Dilihat Dari Aspek Ergonomi Di Perusahaan Sari Harum
Daftar Isi:
- Perusahaan Sari Harum adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi kerupuk, dimana perusahaan tersebut ingin meningkatkan kelancaran sistem kerjanya, dalam memenangkan persaingan bisnis. Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yaitu : gerakan kerja dari operator yang dirasakan kurang baik, lingkungan kerja yang kurang baik sehingga mempengaruhi kerja pekerja, perusahaan ingin mengetahui waktu baku untuk stasiun 2, belum adanya prosedur K3, produk yang dihasilkan kurang seragam bentuknya sehingga hasil cetakan yang tidak rapih akan mempersulit pada saat pembungkusan, dimana perusahaan juga belum menerapkan dari 5S. Proses produksi kerupuk di Pabrik Sari Harum terdiri dari 5 stasiun kerja. Dari kelima stasiun kerja, hanya stasiun 2 yang sistem kerjanya masih manual. Oleh karena itu, pada Pabrik Sari Harum, stasiun kerja 2 lah yang paling banyak mengalami perbaikan. Untuk memperbaiki permasalahan di atas, pertama-tama dilakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan untuk pengolahan dan analisis yaitu : layout tempat operator bekerja, mencatat gerakan kerja, mencatat waktu penyelesaian, mencatat cacat dari produk, mencatat jenis kecelakaan yang pernah terjadi, mencatat lingkungan fisik dan fasilitas fisik yang ada saat ini. Data-data tersebut diolah dengan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan pendekatan Ergonomi dan Sistem Kerja. Yaitu : teknik tata cara kerja, penelitian cara kerja, prinsip-prinsip ekonomi gerakan, metode pengukuran waktu, metode pengujian data, waktu siklus, waktu normal, waktu baku, faktor penyesuaian dan kelonggaran, tingkat ketelitian dan kepercayaan, MTM-1, Anthropometri, K3, dan 5S. Dari hasil analisis data, didapatkan bahwa dalam melakukan pekerjaannya operator belum menggunakan material handling untuk pekerjaannya sehingga operator angkut lebih cepat lelah. Masalah lainnya, lingkungan fisik yang belum baik, belum adanya prosedur K3 pada pabrik, 5S belum seluruhnya diterapkan, tata letak pabrik keseluruhan yang kurang baik. Untuk memperbaiki permasalah di atas, maka dirancangkan/diusulkan penggunaan material handling, perbaikan tata letak, perbaikan lingkungan fisik, penerapan K3, penerapan 5S, dan diusulkan menggunakan penggunaan cetakan baru yang dapat meningkatkan produksi, serta sistem pencurahan bahan baku. Dengan usulan tersebut di atas diharapkan pekerja operator tidak merasakan lelah lagi, dengan cetakan baru juga dapat menanggulangi produk yang cacat, tata letak lebih luas, lingkungan fisik yang lebih baik, penerapan K3 lebih meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta prinsip 5S bisa lebih diterapkan. Selain itu penghematan waktu baku aktual yang awalnya 2,51 detik menjadi 2,21 detik. Untuk prinsip ekonomi gerakan dikaitkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakan kerjanya aktual untuk stasiun 1 sebesar 71,43% menjadi 85,71%, aktual untuk stasiun 2 sebesar 57,14% menjadi 71,42%, aktual untuk stasiun 3 sebesar 42,86% menjadi 71,42%, aktual untuk stasiun 4 sebesar 57,14% menjadi 85,71%, dan aktual untuk stasiun 5 sebesar 57,14% menjadi 85,71%.