Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara derajat optimisme dan state anxiety pada penderita kanker stadium lanjut di rumah sakit “X” Bandung. Sampel penelitian ini adalah penderita kanker stadium lanjut yang ada di rumah sakit “X” tersebut, anggota populasi yang memenuhi karakteristik penelitian berjumlah 20 penderita. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Attributional Style Quesionnaire sedangkan state anxiety diukur dengan menggunakan State- Trait Anxiety Inventory. Berdasarkan pengolahan data dan perhitungan statistik koefisien korelasi rank spearman dengan menggunakan SPSS 12.0 dengan derajat signifikansi 5% diperoleh nilai korelasi sebesar -0,452. Hal ini berarti ada korelasi yang moderat antara derajat optimisme dan state anxiety pada penderita kanker stadium lanjut artinya bahwa semakin tinggi derajat optimisme maka semakin rendah state anxiety dan sebaliknya semakin rendah derajat optimisme maka semakin tinggi state anxiety. Korelasi tersebut menunjukkan tampaknya indikasi bahwa ada kaitan antara state anxiety dengan trait anxiety serta kaitan state anxiety dengan penghayatan akan harapan (hopeful) dan penghayatan putus asa (hopeless) dan faktor yang turut berperan dalam state anxiety pasien penderita kanker stadium lanjut ialah dukungan keluarga Saran yang diberikan bagi penelitian berikutnya agar melakukan penelitian lanjutan pada sampel lain dan bagi pihak pasien dapat lebih berusaha untuk membangkitkan optimisme, bagi pihak rumah sakit dan keluarga mendukung agar pasien dapat meredakan state anxiety.