Daftar Isi:
  • Penelititan ini dilakukan untuk mengetahui derajat kemandirian emosional pada siswi SMA yang tinggal di asrama “ X “ Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka rancangan penelitian yang diajukan bersifat deskriptf. Variabel penelitian ini adalah kemandirian emosional dan sampelnya adalah siswi SMA yang tinggal di asrama ” X ” Bandung.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel yang diperoleh sebanyak 32 siswi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kemandirian emosional disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Steinberg (2002). Berdasarkan pengolahan hasil try-out alat ukur diperoleh 38 item yang dapat digunakan untuk alat ukur kemandirian emosional dengan reliabilitas 0,778 dan validitas antara 0,391 sampai dengan 0,915. Pengolahan data menggunakan SPSS 13 Kesimpulan yang dapat diambil adalah: Sebanyak 75% responden memiliki kemandirian emosional yang rendah dan 25% responden memiliki kemandirian emosinal yang tinggi. Ini berarti sebagaian besar siswi penghuni asrama “ X “ masih memperlihatkan kekurangmampuan untuk melepaskan diri dari ketergantungan & keterlibatan orang tua atau orang dewasa lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Faktor-faktor yang mendasari kemandirian emosional yaitu : Orang tua dan Peer group. Saran yang diajukan antara lain adalah: 1 Untuk penelitian lanjutan disarankan untuk meneliti Hubungan antara Kemandirian emosional dan pola asuh orangtua 2.Mengingat siswi penghuni asrama “ X “ ini sebagian besar masih menunjukan kemandirian emosional yang rendah, maka disarankan kepada pihak orang tua maupun pengelola asrama agar memberikan kesempatan kepada siswi penghuni asrama untuk bertanggungjawab dalam memenuhi & menyelesaikan masalah kesehariannya namun dengan tetap memperoleh pengawasan dari kedua belah pihak.