Usulan Perbaikan Sistem Kerja Dilihat Dari Sudut Pandang Ergonomi (Studi Kasus Di CV.Motekar, Bandung)
Daftar Isi:
- CV.Motekar merupakan salah satu perusahaan home industry yang memproduksi berbagai jenis boneka. Perusahaan ingin mengetahui apakah sistem kerja yang diterapkan dalam perusahaan ini sudah baik atau masih dapat diperbaiki, sehingga dapat diperoleh sistem kerja yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan sistem kerja yang lebih baik ini, perusahaan mengharapkan adanya penghematan waktu kerja yang akan mempersingkat waktu penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan meminta bantuan penulis untuk melakukan perbaikan sistem kerja. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, maka dapat diketahui masalah-masalah yang terdapat di dalam perusahaan, di antaranya adalah tata letak tiap stasiun kerja yang belum teratur, fasilitas kerja di setiap stasiun kerja yang kurang memadai, penyimpanan peralatan yang belum tertata dengan baik, gerakan-gerakan kerja operator yang belum optimal dari segi waktu, lingkungan kerja operator yang panas dan tempat produksi yang tidak berada dalam satu bangunan sehingga transportasi barang tiap ruang produksi harus melewati gang umum. Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain proses pembuatan boneka dari awal sampai akhir, data waktu kerja, tata letak tempat kerja, sikap kerja, kondisi lingkungan kerja, kondisi fasilitas fisik, alat-alat kerja dan mesin, kesehatan dan keselamatan kerja, elemen-elemen gerakan yang dilakukan operator dalam melakukan pekerjaannya dan komponen 5S. Pengolahan data yang dilakukan adalah menghitung waktu siklus, menghitung waktu normal, menentukan besarnya nilai penyesuaian dan kelonggaran yang digunakan untuk menghitung waktu baku dengan cara langsung menggunakan metode jam henti dan cara tidak langsung menggunakan metode MTM-1. Berdasarkan analisis yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar faktor yang mempengaruhi sistem kerja yang ada di perusahaan ini belum baik. Hal ini dapat dilihat dari gerakan kerja operator yang belum sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan, tata letak tempat kerja belum tertata dengan baik, sikap kerja operator, fasilitas fisik yang kurang mendukung, lingkungan kerja yang belum sesuai, alat-alat dan mesin, K3 dan komponen 5S yang belum terlalu diperhatikan dan diterapkan oleh perusahan. Oleh karena itu diberikan usulan perbaikan untuk faktor-faktor tersebut agar sistem kerja perusahaan menjadi lebih baik dari kondisi sebelum dilakukan analisis. Dari analisis dan usulan tersebut maka diperoleh penghematan waktu baku sebesar 0.88% untuk stasiun pola, 3.31% untuk stasiun potong, 3.76% untuk stasiun jahit telinga boneka, 19.23% untuk stasiun Jahit pipi kanan, pipi kiri dan hidung boneka, 17.36% untuk stasiun Jahit kepala belakang kanan dan kepala belakang kiri, 14.76% untuk stasiun Jahit kepala depan, kepala belakang dan telinga boneka, 7.94% untuk stasiun jahit badan boneka, tangan boneka dan kaki boneka, 3.13% untuk stasiun Jahit badan ke-1 boneka dan kepala boneka, 6.35% untuk stasiun Jahit badan boneka ke-2 dan telapak kaki boneka, 24.84% untuk stasiun pengisian, 11.91% untuk stasiun pasang mata, 6.92% untuk stasiun jahit lubang pengisian dan jahit mulut boneka, 19.82% untuk stasiun pasang hidung dan 31.39% untuk stasiun packing.