Analisis Perbaikan Kualitas Produk Penjepit Buret Double Dengan Menggunakan Metode DMAIC (Studi Kasus PD.Putra Pusaka)
Daftar Isi:
- PD. Putra Pusaka adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat-alat teknik dan kesehatan dengan bahan dasar logam dan karet. Produk dari utama yang dihasilkan oleh PD. Putra Pusaka adalah Buret Double yaitu salah satu produk laboratorium yang berfungsi untuk menjepit tabung reaksi. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah produk Buret Double merupakan produk yang paling rawan cacat. Jumlah produk cacat yang terjadi selama ini berkisar antara 6 % sampai 7 % yang merupakan jumlah cacat terbesar dibandingkan dengan produk yang lain. Besarnya jumlah produk cacat yang terjadi tentu saja sangat merugikan perusahaan. Untuk memecahkan masalah tersebut maka diperlukan usaha untuk memperbaiki kualitas produk perusahaan dengan menggunakan metode DMAIC. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetehaui jenis cacat yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk, memberikan ususlan pada perusahaan mengenai perbaikan kualitas produknya agar perusahaan dapat mengurangi jumlah produk cacatnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di perusahaan dan hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Data yang didapatkan adalah jumlah dan jenis-jenis cacat yaitu cacat keropos,cacat, cacat Produk terlalu keras, cacat lentur, cacat penjepit tidak simetris, cacat penjepit longgar, cacat baut tidak pas, cacat permukaan tidak rata dan cacat cat tidak rata beserta jumlah terjadinya cacat tersebut. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan stratifikasi dan perhitungan diagram pareto. Berdasarkan diagram pareto, cacat yang perlu mendapatkan prioritas penanganan berturut-turut adalah cacat keropos, cacat penjepit tidak simetris, cacat produk terlalu keras, cacat penjepit longgar, cacat karet penjepit terlalu empuk, cacat baut tidak pas, cacat lentur, cacat permukaan tidak rata dan cacat cat tidak rata. Kemudian dilakukan perhitungan peta kendali yaitu peta kendali atribut dengan menggunakan peta U dan peta P. Dari peta kendali dapat diketahui ada proses yang belum terkendali untuk cacat produk terlalu keras, cacat lentur, cacat karet penjepit terlalu empuk dan cacat baut tidak pas. Lalu dilakukan perhitungan DPMO untuk mengetahui nilai sigma perusahaan saat ini yaitu 3.87397624 . Setelah itu dilakukan analisis dengan menggunakan FTA (Fault Tree Anlysis) dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Kemudian melakukan improve dengan metode 5W+1H. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam FTA, FMEA dan improve, maka penulis memberikan beberapa usulan perbaikan kualitas pada pihak perusahaan seperti membuat prosedur penentuan komposisi bahan, menyediakan timbangan, membuat prosedur pemeriksaan bahan baku, dan lain-lain. Setelah proses perbaikan kualitas dilakukan, maka perlu dilakukan proses kontrol untuk menjaga agar proses perbaikan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi perusahaan.