Usulan Perbaikan Kualitas Produk Slide Bracket Menggunakan Metode Six Sigma Dengan Pendekatan DMAIC Di CV Putera Mekar Jaya
Daftar Isi:
- Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian ini dilakukan di CV. Putera Mekar Jaya, salah satu perusahaan yang memproduksi slide bracket. Peningkatan kualitas perlu dilakukan pada produk slide bracket karena mempunyai persentase cacat paling banyak diantara produk-produk lain yang diproduksi perusahaan, yaitu rata-rata sebesar 20%. Upaya untuk meningkatkan kualitas itu dengan melakukan perbaikan terus menerus dengan tujuan mengurangi jumlah cacat pada produk. Metode yang digunakan penulis untuk meningkatkan kualitas serta mengurangi produk cacat adalah menggunakan Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Penelitian diawali dengan tahap Define , yaitu menetapkan karakteristik kualitas (CTQ). Pada tahap kedua yaitu Measure, dilakukan penentuan prioritas penanganan cacat (Analisis Pareto), pengukuran atribut (DPMO dan Sigma Level), dan perhitungan kemampuan proses (Process Capability). Selanjutnya pada tahap Analyze, menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang digunakan untuk mencari dan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kemampuan proses pembuatan slide bracket serta mencari solusi dari masalah tersebut. Langkah terakhir yaitu tahap Improve atau perbaikan, menggunakan model 5W+1H (What, Why, Where, When, Who, and How) dan konsep sikap kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Solusi kemudian ditetapkan dalam rencana tindakan. Berdasarkan hasil penelitian, proses pembuatan slide bracket di perusahaan ini baru mencapai 3.5, yang menandakan masih terdapat sekitar 22.800 kejadian cacat dalam satu juta kemungkinan yang ada (DPMO). Banyaknya jumlah kejadian cacat yang ditemukan pada proses pembuatan lside bracket, umumnya disebabkan oleh permasalahan prosedur kerja, permasalahan permesinan, dan permasalahan kondisi lingkungan kerja. Melalui penerapan metodologi Six Sigma, seperti dalam penelitian ini, diharapkan akan mampu meningkatkan nilai sigma proses. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan melalui pengaplikasian usulan-usulan perbaikan, dimana beberapa diantaranya adalah pembuatan prosedur standar operasi (SOP) untuk proses dan perawatan mesin, penataan lingkungan kerja, pengaturan jadwal kerja, dan pemberian penghargaan pada pekerja.