Usulan Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic Dengan Kriteria Minimasi Makespan (Studi Kasus Di PT. Pri Adhi Husada, Yogyakarta)
Daftar Isi:
- PT. Pri Adhi Husada merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri batu, dimana jenis produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah tile, wall, mozaic. Bentuk ketiga produk tersebut dapat dibuat bervariasi sesuai dengan pesanan, karena itu perusahaan ini tergolong perusahaan yang menggunakan sistem produksi make to order. Konsumen dari perusahaan ini terbagi menjadi 2 yaitu konsumen luar negeri dan dalam negeri. Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan ini adalah keterlambatan dalam menyelesaikan pesanan. Dampak dari masalah tersebut adalah perusahaan akan memperoleh penalty 1% per hari keterlambatan atau bahkan kehilangan kepuasan konsumen. Penyebab terjadinya keterlambatan adalah metode perusahaan yang diterapkan dalam melakukan penjadwalan pekerjaan (job) atas pesanan-pesanan yang ada kurang tepat. Pesanan yang dijadwalkan untuk diproduksi pertama kali adalah pesanan yang memiliki waktu pembayaran tercepat (pembayaran pesanan yang dilakukan secara kontan). Oleh karena itu sering kali menyebabkan pesanan yang dapat dikerjakan dengan waktu proses yang relatif singkat terabaikan. Penelitian dilakukan terhadap pesanan dengan periode penerimaan pesanan tanggal 2 sampai 6 Januari 2007. Pada periode tersebut terdapat 8 pesanan yang diterima, 4 pesanan diantaranya mengalami keterlambatan. Oleh karena itu penulis akan memberikan usulan penjadwalan pesanan dengan menggunakan metode “Shifting Bottleneck Heuristic”. Metode tersebut dikembangkan terlebih dahulu dengan alasan agar sesuai dengan keadaan yang terdapat dalam perusahaan, dimana perusahaan memiliki paralel mesin dalam menyelesaikan pesanan. Metode tersebut diusulkan karena karakteristik dari metode yang diusulkan sesuai dengan sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan yaitu job shop atau make to order. Hasil akhir dari metode yang diusulkan cukup baik, dimana pada perhitungan usulan tidak terdapat pesanan yang terlambat. Selain itu makespan yang diperoleh dari metode usulan lebih kecil dibandingkan dengan kondisi aktual, dimana makespan aktual adalah sebesar 4222 menit (1 minggu lebih 2 hari kerja) sedangkan makespan usulan sebesar 2860 menit (1minggu hari kerja). Dengan makespan yang lebih kecil maka periode produksi untuk periode penerimaan pesanan berikutnya tidak terganggu, karena semua mesin yang akan dipakai siap pada waktu yang sama.