Daftar Isi:
  • PT. SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara ) berlokasi di jalan Dayeuh KoIot, Bandung. Perusahaan ini bergerak: dalam bidang manufaktur pembuatan kulit imitasi. Produk kulit imitasi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan pembuat jok, tas, sofa dU. PT SIMNU dihadapi dengan persaingan yang ketat untuk memenuhi keingingan konsumen. Persaingan yang ketat ini membuat PT.SIMNU dituntut dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan keinginan konsumen. Yang dimaksud dengan adaptasi didalam kasus ini adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pelanggan atau konsumen dalam bidang kualitas, perubahanperubahan biaya yang dibutuhkan untuk memuaskan pelanggan atau konsumen, perubahan-perubahan mengenai delivery. Atas dasar pemikiran manajemen perusahaan maka penulis memeriksa apakah manajemen pengetahuan adalah strategi yang tepat bagi perusahaan untuk dapat mampu beradaptasi. Untuk itu maka dilakukan analisis dengan metode SWOT. Pengambilan data yang akan digunakan untuk analisis dengan metode SWOT dilakukan dengan eara wawaneara dan kuesioner kepada manajemen perusahaan. Hasil kuesioner untuk SWOT kemudian di olah menjadi score yang menjadi dasar strategi internal-eksternal perusahaan.. Untuk menerapkan manajemen pengetahuan maka kondisi perusahaan harns menjadi enable condition, dimana enable condition ini adalah sootu kondisi internal perusahaan yang memungkinkan untuk pelaksanaan penerapan manajemen pengetahuan. Untuk menciptakan enable condition maka dilakukan analisis terhadap keadaan organisasi, teknologi dan budaya di dalam perusahaan. Pengambilan data untuk melakukan pengolahan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan observasi. Data ini kemudian diuji validitasnya dan hasil dari data tersebut digunakan untuk menganalisis keadaan internal perusahaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan memerlukan penerapan manajemen pengetahuan. Kondisi perusahaan saat ini belum menjadi enable condition bagi pelaksanaan manajemen pengetahuan, sehingga dilakukan upaya-upaya untuk memperbaiki organisasi dengan mengubah struktur organisasi, memperbaiki teknologi yang dimiliki dengan menambahkan pengetahuan-pengetahuan penunjang.