Daftar Isi:
  • PT. Stallion adalah perusahaan yang membuat komponen-komponen untuk mobil dan motor. Komponen-komponen yang diproduksinya adalah komponen-komponen untuk perusahaan-perusahaan terkemuka, seperti Suzuki, Showa, dan Astra. PT. Stallion ini membagi proses pembuatan komponennya menjadi 3 departemen, yaitu departemen pipa frame head ( Suzuki), Brake pedal ( Suzuki), dan departemen Multi part ( Showa dan Astra). Dengan pembagian departemen tersebut, tata letak yang digunakan oleh perusahaan hampir mirip dengan Layout By Group Technology. Perusahaan menempatkan mesin berdasarkan prinsip feng shui sehingga ada mesin yang seharusnya berdekatan, diletakkan berjauhan dan sebaliknya. Hal ini mengakibatkan aliran material menjadi kurang teratur, jarak material handling menjadi lebih jauh, meningkatnya ongkos material handling, dan produktivitas pekerja menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mencoba mengusulkan dengan menggunakan metode Group technology. Langkah awal pengerjaan Group Technology adalah penyusunan matriks awal mesin dan komponen. Setelah penyusunan awal dilakukan pengolahan dengan metode Direct Cluster Algorithm(DCA). Setelah dapat hasil DCA maka dilakukan pemeriksaan apakah ada exceptional part. Jika ada exceptional part maka dilakukan treatment penduplikasian mesin. Setelah itu dilakukan perhitungan performansi dengan metode CI, kemudian menghitung frekuensi dan menentukan jumlah mesin yang diperlukan, Setelah itu dilakukan perhitungan tata letak mesin dan menyusun tata letak yang baru. Dengan metode Group technology ini didapat tata letak usulan dengan jumlah sel sebanyak 5 dan terdapat inter sel untuk mesin P 16. Mesin-mesin yang digunakan di sel 1 adalah: mesin P 16, P40, P 63, P 20, Trimming, Buffing, Double bouring, dengan part yang dibuat adalah cap vitara, case rr upper, Under lama, Upper lama, Dust cover end, dan Dust cover rr. Mesin yang digunakan di sel 2 adalah mesin P10, P25, P40, P63, Hidrolik, dan part yang dibuatnya adalah Cap keha, Brake shoe xc, Brake shoe xb, Rod a, Plate number, Washer plate, Rod c. Mesin yang digunakan di sel 3 adalah mesin P10, P 25, P 63, P 150, P 100, Hidrolik, Double Action, dan part yang dibuatnya adalah Case spring adjuster, Upper spring seat, Inner base. Mesin yang digunakan di sel 4 adalah mesin P 16, P 25, P 63, Trimming, Buffing, dan part yang dibuatnya adalah Pipa frame head xb dan xc, Arm brake pedal xb dan xc. Mesin yang digunakan untuk Sel 5 adalah mesin P25, P100, P10, part yang dibuatnya adalah Guide cable, Brid holder R/L, Rod b, Return spring xb dan xc, Hook stop switch xb dan xc, Arm brake rod xb dan xc. Tata letak usulan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.8. Manfaat penerapan tata letak usulan ini adalah terjadinya penghematan, yaitu penghematan ongkos material handling, penghematan jarak dan penghematan waktu transport. Penghematan ongkos material handling adalah Rp. 1.920.526,08 / tahun, penghematan jarak yang didapat adalah 1438,52 m / hari.