Perbandingan Metode Penghapusan Langsung Dengan Metode Penyisihan Piutang Tak Tertagih Dalam Hubungannya Dengan Keakuratan Penyajian Nilai Piutang Dalam Neraca (Studi Kasus Pada PT. Mitra Setia Eka Perwira, Karawang)
Daftar Isi:
- Dalam dunia usaha dengan persaingan yang semakin ketat, keunggulan kompetitif merupakan faktor yang sangat penting, Bagi perusahaan yang melakukan aktivitas penjualan, salah satu bentuk keunggulan kompetitif yang dapat ditawarkan selain sumber daya manusia (human resource) adalah fleksibilitas pembayaran produk yang dibeli, salah satu caranya adalah dengan penjualan secara kredit. Sistem penjualan secara kredit ini ada kalanya piutang dagang tidak tertagih pada saat jatuh tempo pembayaran, dan bahkan dapat terjadi piutang dagang yang terpaksa harus dihapuskan oleh pemiliknya karena dianggap sudah tidak dapat ditagih. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode manakah yang lebih tepat digunakan dalam penghapusan piutang taktertagih yang mempengaruhi keakuratan penyajian nilai piutang dagang dalam neraca, maka penulis melakukan penelitian pada PT. Mitra Setia Eka Perwira, Karawang. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna laporan keuangan, terutama manajemen perusahaan dalam memilih metode mana yang lebih tepat. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kasus metode deskriptif analitis yaitu, penelitian dengan mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memberikan gambaran dan analisis mengenai metode yang tepat yang berpengaruh terhadap keakuratan penyajian piutang dalam neraca. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang tidak signifikan antara hasil perbandingan nilai bersih piutang dagang berdasarkan metode penghapusan langsung dan metode penyisihan, artinya metode manapun yang digunakan dalam pencatatan piutang dagang taktertagih tidak berpengaruh secara material terhadap nilai bersih piutang dagang, namun sebaiknya perusahaan mempertimbangkan menggunakan metode penyisihan piutang taktertagih karena metode ini memenuhi prinsip matching, juga aturan nilai bersih yang dapat direalisasi sehubungan dengan penyajian nilai piutang dalam neraca, metode ini juga lebih mudah dan sederhana dalam penerapannya, sehingga penyajiannya dalam neraca dapat menjadi lebih akurat dan dapat memberikan informasi yang lebih handal dan relevan dalam penyusunan rencana berikutnya.