Daftar Isi:
  • Nyamuk merupakan vektor yang membahayakan di dunia, karena dapat menularkan berbagai jenis penyakit. Pengontrolan populasi nyamuk dengan menggunakan larvisida dan insektisida alami maupun buatan dinilai sangat penting. Penelitian mengenai larvisida alami semakin marak dikarenakan efeknya yang lebih ramah terhadap lingkungan dan efektif dalam membasmi nyamuk. Larvisida adalah suatu insektisida yang penggunaannya ditujukan langsung untuk membunuh larva. Insektisida sintentis yang digunakan saat ini memiliki banyak efek samping yang merugikan lingkungan, oleh karena itu perlu dikembangkan Larvisida alami salah satunya adalah herba beluntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Infusa herba beluntas (Pluchea indica L) sebagai larvisida terhadap larva nyamuk Aedes sp, sehinggga masyarakat mempunyai pilihan yang luas dalam menggunakan larvisida untuk membasmi nyamuk. Metode penelitian bersifat studi laboratorium eksperimental komparatif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan hewan coba larva nyamuk Aedes sp sebanyak 1080 ekor. Larva dibagi dalam 12 kelompok yang masing-masing kelompok diberi 3 perlakuan, yaitu diberikan infusa herba beluntas 0.3%, 0.6%, 1.2%, 2.4%, 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 40%, kontrol positif, dan kontrol negatif yang dimasukkan ke dalam wadah tempat percobaan. Data yang diamati adalah jumlah larva yang hidup yang dihitung setelah 24 jam. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian infusa herba beluntas konsentrasi 25%, 30%, dan 40% berbeda sangat bermakna (p<0.01), bila dibandingkan kontrol negatif (akuades). Kesimpulan adalah infusa herba beluntas berefek sebagai Larvisida terhadap Aedes sp.