Daftar Isi:
  • Hampir semua truk batubara yang melewati ruas jalan Jatinangor-Cileunyi mengalami beban berlebih yang dapat menyebabkan penurunan kinerja struktural perkerasan dalam menahan beban lalulintas selama umur rencana. Jenis perkerasan lentur akan mudah mengalami kerusakan struktural secara progresif apabila dilintasi oleh kendaraan dengan beban berlebih terutama dengan beban yang besar terutama yang disebabkan oleh truk batubara. Untuk menghitung pengaruh beban berlebih terhadap umur rencana maka harus dilakukan perhitungan umur sisa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengurangan umur sisa dan umur rencana perkerasan akibat beban muatan yang melebihi tonase yang diizinkan. Beban berlebih yang terjadi pada penelitian ini ditinjau hanya pada truk batubara dengan truk 3 sumbu. Dalam spesifikasi MST (Muatan Sumbu Terberat) golongan truk 3 sumbu atau truk yang memuat batubara tonase yang diizinkan adalah 24 ton, untuk variasi berat diambil mulai dari berat 26 ton sampai 40 ton dan variasi jumlah truk dengan beban berlebih dimulai dari 0 (keadaan standar) sampai 100% dari volume hasil survei lalulintas untuk truk 3 sumbu yang ditinjau. Hasil Perhitungan dengan Metode AASHTO 1993 Penurunan umur sisa pada keadaan beban standar sebesar 56,21% atau tersisa 5,62 tahun. variasi beban berlebih pada truk batubara akan menghasilkan grafik penurunan umur sisa yang variatif dipengaruhi oleh variasi beban dan jumlah truk. Maka didapatkan penurunan kinerja struktural perkerasan secara progresif yang diakibatkan oleh truk 40 ton mengakibatkan penurunan sebesar 43,96% dari keadaan standar tahun menjadi sebesar 12,25% atau tersisa 1,22 tahun.