Studi Analisis Jembatan Sebagai Penghubung Gedung Beton Bertulang Enam Lantai
Daftar Isi:
- Saat ini banyak dirancang bangunan beton bertulang, sedangkan lahan kosong yang ada semakin berkurang. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun gedung bertingkat. Terkadang beberapa bangunan komersial yang berdekatan memerlukan sarana penghubung untuk transportasi manusia maupun barang. Indonesia merupakan daerah rawan gempa, karena itu jembatan penghubung dua gedung yang bersebelahan harus tetap kokoh dan aman saat terjadi gempa dan sesudahnya. Tujuan dari studi ini adalah menganalisis dua struktur bangunan beton bertulang 6 lantai yang dihubungkan dengan jembatan penghubung beton bertulang yang ditempatkan pada lantai 3 bangunan dengan perletakan jepit-rol. Khususnya dilakukan analisis statik ekuivalen dan analisis dinamik respons spektrum untuk membandingkan kekuatan struktur jembatan dengan dinding bata (model 1) dan jembatan dengan dinding geser beton bertulang (model 2). Kelebihan dari jembatan model 1 adalah gaya geser dan momen lentur balok lebih kecil dibandingkan dengan jembatan model 2. Sebaliknya, kelebihan dari jembatan model 2 adalah tulangan balok jembatan model 2 lebih sedikit daripada jembatan model 1, sehingga jembatan model 2 ini lebih ekonomis. Selain itu perioda getar arah X (Tx) serta peralihan lateral arah X dari jembatan model 2 lebih kecil daripada model 1, yang menandakan bahwa jembatan model 2 lebih kaku dan berperilaku lebih baik daripada model 1.