Daftar Isi:
  • Pemilihan rute terbaik dan waktu tempuh tercepat menjadi indikator penting dalam pencapaian suatu tata guna lahan. Kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung sebagai tujuan penelitian diharapkan mampu menjadi tolok ukur bagi mahasiswa yang tinggal bukan disekitar kampus dalam pencapaian menuju kampus dengan media yang paling efektif dan efisien untuk pemecahan pemilihan moda transportasi. Metode pembebanan yang digunakan dalam pemilihan rute yaitu metode pembebanan all-or-nothing, dengan anggapan bahwa semua perjalanan dari zona asal i ke zona tujuan d akan mengikuti rute tercepat. Pengendara lebih memilih rute yang diinginkan berdasarkan asumsi pribadi, ciri fisik setiap ruas jalan dan tidak bergantung pada tingkat kemacetan. Jarak tempuh, biaya perjalanan, waktu tempuh, dan nilai waktu menjadi pertimbangan dalam pemilihan rute. Berdasarkan analisis hasil survei lapangan diperoleh rute 1 dengan d1 = 2,472 km, untuk mobil penumpang umum (angkot) t1 = 17 menit dengan C1 = Rp. 2.000,-, untuk mobil t1 = 12 menit dengan C1 = Rp. 21.978,-, dan untuk sepeda motor t1 = 9 menit. Rute 2 dengan d2 = 4,556 km, untuk mobil penumpang umum (angkot) t2 = 22 menit dengan C2 = Rp. 5.000,-, untuk mobil t2 = 19 menit dengan C2 = Rp. 48.374,-, dan untuk sepeda motor t2 = 15 menit. Hasil analisis diperoleh pemilihan rute terbaik untuk moda angkot, mobil, dan motor adalah rute 1 yaitu melewati Jalan Pasirkaliki-Jalan Dr. Djundjunan-Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri. Diperlukan kebijakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian suatu tata guna lahan sehingga mengurangi waktu tempuh dan biaya perjalanan.