Daftar Isi:
  • Dengan bertambahnya penggunaan kendaraan maka semakin besar juga pergerakan yang terjadi, yang berakibat timbulnya kecelakaan. Di Kota Bandung selama tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2006, 2007 dan 2008 telah terjadi 2684 kecelakaan lalulintas. Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan dengan menggunakan alat Global Positioning System. GPS merupakan sistem navigasi yang dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara tepat di mana saja di bumi. Penandaan lokasi rawan kecelakaan, menghasilkan kordinat yang dijadikan sebagai patokan untuk mempermudah pengenalan lokasi. Data-data yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan analisis lokasi kecelakaan di Kota Bandung adalah data kecelakaan selama tiga tahun terakhir, yang bersumber dari Polwiltabes Bandung. Data-data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melakukan penandaan lokasi kecelakaan dan disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah pembacaan. Dari hasil penelitian ini berupa produk peta tematik dengan 11 lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung. Peta tersebut dilengkapi dengan gambar lokasi kejadian, diagram tabrakan dari tiap titik rawan kecelakaan, serta basis data kecelakaan yang telah disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari 14 item berdasarkan metode yang terdapat dalam laporan kecelakaan lalulintas (formulir tiga L). Peta tersebut juga dilengkapi cara penanggulangan lokasi rawan kecelakaan.